Jumat, 19 Maret 2010

Dimasa-masa Tua


Disaat daku tua, bukan lagi diriku yang dulu,
Maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku.

Disaat daku menumpahkan kuah sayuran di bajuku, disaat daku tidak lagi mengingat cara mengikatkan tali sepatu,
Ingatlah saat-saat bagaimana daku mengajarimu, membimbingmu untuk melakukannya.

Disaat daku dengan pikunnya mengulang terus menerus ucapan yang membosankanmu,
Bersabarlah mendengarkanku, jangan memotong ucapanku,
Dimasa kecilmu, daku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah saya ceritakan ribuan kali, hingga dirimu terbuai dalam mimpi.

Disaat daku membutuhkanmu untuk memandikanku,
Janganlah menyalahkanku, ingatkah dimasa kecilmu,
Bagaimana daku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi?

Disaat daku kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi medern,
Janganlah menertawaiku, renungkanlah bagaimana Daku dengan sabarnya menjawab setiap "mengapa" yang engkau ajukan disaat itu.

Disaat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan,
Ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat untuk memapahku
Bagaimana dimasa kecilmu, daku menuntunmu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan.

Disaat daku melupakan topik pembicaraan kita,
Berikanlah sedikit waktu padaku untuk mengingatnya
Sebenarnya, topik pembicaraan bukanlahhal yang penting bagiku, asalkan engkau berada disisiku untuk mendengarkanku, daku telah bahagia.

Disaat engkau melihat diriku menua, Janganlah bersedih!
Maklumilah diriku, dukunglah daku
Bagaikan daku terhadapmu disaat engkau mulai belajar tentang kehidupan.

Dulu, daku menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini. Kini, temanilah daku hingga akhir jalan hidupku.
Berilah daku cinta kasih dan kesabaranmu.
Daku akan menerimanya dengan senyuman penuh syukur.
Di dalam senyumku ini, tertanam kasihku yang tak terhingga padamu.


"Walaupun seseorang telah melakukan beribu-ribu kebajikan, tetapi tidak melakukan bakti kepada Ibu dan Ayah, kebajikannya hanyalah sia-sia belaka."

0 komentar: